Konsep keadilan yang pernah terwujud dalam kehidupan manusia di awal pemerintahan Islam masih sangat mungkin memiliki tentang dan peluang untuk mengisi sejarah peradaban manusia modern baik di kancah politik, ekonomi, sosial dan budaya. Diskusi tentang keadilan memang tak akan lekang oleh zaman, Pada zaman mana dan oleh siapa saja keadilan tetap menjadi tema sentral, tidak akan lenyap dari perbincangan dan tuntutan semua lapisan masyarakat.
Yakinkah kita bahwa lintasan keadilan yang dulu pernah menancapkan pelangi indah dan menghembuskan angin segar itu menjadi bayangan konkrit yang menghias pula kehidupan abad ini? Kita sedang bermimpi. Namun, sebuah akan memiliki nilai yang begitu signifikan bagi kehidupan bila pesonanya mampu memberi gambaran yang jelas dan langsung dirasakan oleh mereka yang selama ini hidup terbelenggu oleh kenistaan.
Pembebasan manusia dan cita-citanya mencapai keadilan sesungguhnya menifestasi dan ketidakadilan yang arusnya begitu deras melewati batas ketidakwajaran. Obsesi terhadap penegakan keadilan sesungguhnya merupakan pendalaman hakikat kemanusiaan dalam pencapaian menuju rotasi penghambaan kepada pencipta alam yang maha hebat ini.
Manusia apapun batasaan mulai dari apa yang disebut dengan ras, agama dan suku bangsa tetap melekatkan harapan dan mimpi ini dalam sejarahnya kedepan. Sebuah mimpi panjang keadilan ini juga merupakan harapan baru yang tidak mustahil akan terwujud kembali. Namun realisasii harapan itu harus dibarengi dengan bimbingan seperti yang termaktub pada buku yang ditulis oleh Harun Yahya ini.
0 comments:
Post a Comment